Mungkin ruas jalan Sitinjau Lauik tidak begitu familiar di telinga masyarakat luar Sumatera Barat dan bahkan keberadaannya tidak diketahui, akan tetapi di kalangan masyarakat Sumatera Barat, Sitinjau Lauik merupakan salah satu tempat yang sangat dikenal dan favorit. Selain karena merupakan jalur transportasi, juga disebabkan begitu indahnya pemandangan yang ditawarkan ketika melewatinya.
Jalan penghubung antara Kota Padang dan Kota Solok ini berbatasan langsung dengan Jalan Raya Indarung, Padang. Berjarak lebih kurang 15 menit dari PT. Semen Padang dan 1 jam dari pusat Kota Padang. Jalan ini berada pada ketinggian lebih kurang 220 meter dari permukaan laut. Ketinggian tersebut menyebabkan suasana berhawa dingin.
Dari Sitinjau Lauik, kita dapat menikmati pemandangan Kota Padang secara langsung dilihat dari atas. Hamparan sebuah kota yang sangat jarang dilihat secara keseluruhan. Panorama yang sangat indah sekiranya dapat membuat pikiran menjadi fresh. Di pagi hari, sore hari dan malam hari dapat dirasakan kabut dan embun yang menandakan betapa bebasnya daerah ini dari polusi udara. Lampu-lampu rumah perkotaaan dan lampu kendaraan-kendaraan yang berada di bawah (Kota Padang) menambah pesona Sitinjau Lauik pada malam hari.
Sayangnya, jalan yang di apit tebing dan jurang ini masih belum mendapatkan perhatian yang khusus dari pemerintah. Hal tersebut ditandai dengan masih kurangnya pengaman pembatas jalan dengan jurang dan kurangnya lampu penerangan jalan. Hal tersebut tentu saja menyebabkan berbahayanya jalan tersebut mengingat akan rawannya kecelakaan yang akan terjadi. Kedepannya sangat diharapkan perbaikan dilaukan pemerintah baik dari infrastruktur keamanan maupun petugas yang akan membuat pengguna merasa nyaman.