Setiap orang pasti sudah mengenal situs yang namanya jejaring sosial. Jejaring sosial akhir-akhir ini bukan hanya sekedar buat gaya-gayaan, akan tetapi sudah menjadi sebuah kebutuhan. Tercatat pengguna seluruh jenis jejaring sosial di dunia sudah mencapai puluhan milyar akun.
Dan dari jumlah tersebut, Indonesia menyumbang angka yang cukup besar. Diantara banyak jenis jejaring sosial yang paling diminati banyak berasal dari negara di luar Indonesia, seperti Facebook dan Twitter yang berasal dari negara Amerika, Me2everyone yang berasal dari negara Inggris dan sebagainya.
Sungguh hal yang sangat disayangkan apabila jumlah peminat jejaring sosial di Indonesia yang begitu banyak tidak diimbangi dengan tidak adanya situs jejaring sosial yang berasal dari anak negeri kita sendiri. Sangat merugikan sekali karena keuntungan-keuntungan dari penyediaan jejaring sosial tersebut hanya tersalur ke luar Indonesia. Hal itulah yang mendasari Fajar Budiprasetyo, Satria Witoelar dan Daniel Armanto untuk mendirikan sebuah situs jejaring sosial yang bernama Koprol.
Selain untuk merauk keuntungan, Koprol juga didirikan dengan tujuan untuk membantu pengguna dalam menemukan orang-orang dan mencari tempat-tempat baru yang menarik di dunia, khususnya di Indonesia sendiri. Koprol diambil sebagai nama dari situs jejaring sosial tersebut karena mengandung arti orang yang menggelinding, sesuai dengan target pengguna Koprol tersebut, yaitu orang yang mobile, dapat berpindah-pindah ke berbagai tempat.
Dalam perjalanannya, perkembangan Koprol tidaklah dapat dianggap remeh. Tidak main-main, perkembangan Koprol tersebut telah menarik minat Yahoo untuk segera mengakuisisinya. Setelah diakuisisi jumlah pengguna Koprol meningkat 20 kali lipat, yaitu dari sebelumnya 75 ribu orang, kini mencapai 1,5 juta orang di seluruh dunia.Dari jumlah tersebut 80 % nya berasal dari Indonesia. Melihat apa yang telah terjadi pada Koprol tersebut, bukan tidak mungkin fenomena tersebut juga terjadi pada situs jejaring sosial anak bangsa lainnya.
Dan dari jumlah tersebut, Indonesia menyumbang angka yang cukup besar. Diantara banyak jenis jejaring sosial yang paling diminati banyak berasal dari negara di luar Indonesia, seperti Facebook dan Twitter yang berasal dari negara Amerika, Me2everyone yang berasal dari negara Inggris dan sebagainya.
Sungguh hal yang sangat disayangkan apabila jumlah peminat jejaring sosial di Indonesia yang begitu banyak tidak diimbangi dengan tidak adanya situs jejaring sosial yang berasal dari anak negeri kita sendiri. Sangat merugikan sekali karena keuntungan-keuntungan dari penyediaan jejaring sosial tersebut hanya tersalur ke luar Indonesia. Hal itulah yang mendasari Fajar Budiprasetyo, Satria Witoelar dan Daniel Armanto untuk mendirikan sebuah situs jejaring sosial yang bernama Koprol.
Selain untuk merauk keuntungan, Koprol juga didirikan dengan tujuan untuk membantu pengguna dalam menemukan orang-orang dan mencari tempat-tempat baru yang menarik di dunia, khususnya di Indonesia sendiri. Koprol diambil sebagai nama dari situs jejaring sosial tersebut karena mengandung arti orang yang menggelinding, sesuai dengan target pengguna Koprol tersebut, yaitu orang yang mobile, dapat berpindah-pindah ke berbagai tempat.
Dalam perjalanannya, perkembangan Koprol tidaklah dapat dianggap remeh. Tidak main-main, perkembangan Koprol tersebut telah menarik minat Yahoo untuk segera mengakuisisinya. Setelah diakuisisi jumlah pengguna Koprol meningkat 20 kali lipat, yaitu dari sebelumnya 75 ribu orang, kini mencapai 1,5 juta orang di seluruh dunia.Dari jumlah tersebut 80 % nya berasal dari Indonesia. Melihat apa yang telah terjadi pada Koprol tersebut, bukan tidak mungkin fenomena tersebut juga terjadi pada situs jejaring sosial anak bangsa lainnya.